Dalam dunia bisnis, keuntungan (profit) di atas kertas berbeda dengan uang tunai (cash) yang tersedia di tangan. Banyak bisnis yang tampak menguntungkan dalam laporan laba rugi akhirnya bangkrut karena manajemen arus kas (cash flow) yang buruk. Hal ini sering terjadi ketika uang tunai tertahan dalam bentuk stok barang yang menumpuk atau piutang pelanggan yang macet, sehingga perusahaan tidak memiliki dana cair untuk membayar gaji karyawan atau biaya operasional sehari-hari.
Untuk menjaga kesehatan arus kas, pengusaha harus disiplin dalam mencatat setiap uang masuk dan keluar serta memiliki proyeksi keuangan yang jelas. Strategi seperti meminta uang muka (down payment) kepada klien, menegosiasikan termin pembayaran yang lebih panjang dengan suplier, dan rutin menagih piutang sebelum jatuh tempo sangatlah krusial. Ingatlah bahwa omzet adalah ego, profit adalah kewarasan, namun uang tunai adalah kenyataan yang menjaga bisnis tetap hidup.
Komentar (1)
Ingin bergabung dalam diskusi?
Login untuk berkomentar
Yudi a Kind Boy
3 days agoHalo Oliver, artikel yang anda terbitkan sangat menarik, can we collaborate?